Sorong, monitorkeadilan.com — Jurnalist Visit Program (JVP) Africa & Pacific 2019 diadakan di Kota Sorong, Papua Barat, dihadiri para wartawan dari 12 negara Afrika dan Pasifik. Tujuan JVP Africa & Pacific 2019 adalah menjadi ajang tukar informasi di bidang pariwisata sosial ekonomi dan pelayanan masyarakat.
“Alasan pemilihan Sorong sebagai tuan rumah karena umumnya delegasi dari luar negeri tahunya Papua hanyalah Jayapura dan Timika. Jadi diharapkan mereka jadi lebih mengenal Sorong dan Raja Ampat.” kata Novan Saleh, pejabat fungsional di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Sorong adalah kota terbesar kedua di Papua setelah Jayapura dan yang sangat strategis di letaknya. Kota Sorong merupakan pintu masuk ke Papua dari Indonesia bagian Barat maupun daerah-daerah lain. kota Sorong berada di kawasan kepala burung pulau Papua. Wilayah Sorong terdiri dari daratan cukup luas dan 6 pulau kecil dengan cakupan wilayah seluas 1.150 km persegi, yang sepertiganya berupa lautan.
Jumlah penduduk kurang lebih 307.229 berdasarkan data dinas kependudukan dan pencatatan sipil bulan Desember tahun 2017. Perlu diketahui pula bahwa penduduk kota Sorong sangat majemuk sehingga sering disebut sebagai miniatur Indonesia. Semua suku bangsa dari Sabang sampai Merauke hidup berdampingan dengan suku Moi sebagai Penduduk asli kota Sorong.
Wilayah kota Sorong secara geologis sangat minim, tetapi secara ekonomis dan geografis, wilayah ini berpotensi besar sebagai lokomotif pertumbuhan dan perubahan yang mampu menghantarkan kota Sorong menjadi yang terdepan di sektor industri jasa dan Perdagangan di Papua Barat.
Wilayah Sorong Raya meliputi Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten maybrat, dan Kota Sorong. Kota Sorong pun menempati posisi strategis sebagai wilayah hinterland ini, selain sebagai akses pasar, juga merupakan akses hiburan bagi 5 wilayah yang ada di Sorong Raya. Kota Sorong merupakan Kota masa depan yang ideal dalam dunia perdagangan dan pendidikan. (MK/Nasionjal)
Komentar