oleh

Ular dan Kelelawar Bikin Listrik Sorong Mati Hidup

banner 468x60

MONITORKEADILAN.COM, SORONG — Untuk memenuhi kebutuhan listrik Kota Sorong, Papua Barat, Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Sorong harus membeli listrik dari tiga perusahaan swasta.

Hal itu dikatakan Manager PLN UP3 Sorong, Albert Safaria, menanggapi permintaan Walikota Lambert Jitmau. Beberapa waktu lalu Walikota Sorong minta agar sistem kelistrikan kota itu dipisahkan dengan sistem kelistrikan Kabupaten Sorong. Menurut Walikota, gara-gara sistem kelistrikan digabungkan, Kota Sorong kerap mengalami pemadaman listrik.

banner 336x280

Menurut Albert Safaria, sebenarnya saat ini suplai listrik telah cukup, yakni sebesar 48 Megawatt. Kebutuhan rata-rata di tahun 2019 tercatat sebesar 45 Megawatt. Dari jumlah itu sebanyak sekitar 72 persen diserap oleh pengguna listrik di Kota Sorong. Sisanya diserap pelanggan di Kabupaten Sorong.

Diakui, selama ini kebutuhan listrik di Kota Sorong dipasok dari PLTD Klasaman dan PLTD Klademak. Karena produksi listrik dua PLTD kurang mencukupi, PLN membeli listrik dari pihak swasta.

“Kita sekarang membeli listrik dari swasta untuk mencukupi kelistrikan Sorong, ada sumber 3 yakni dari Waimon Daya Powergen di Keik Kabupaten Sorong, PLTMG Arar Asia Tower di Klalin, dan PLTG Henrison di Klalin,” papar Albert saat ditemui di kantor PLN UP3 Sorong.

Disebut Albert, jarak pembangkit ke Kota Sorong mencapai 22 Km. Sudah begitu sangat rentan dan mudah terganggu karena menggunakan kawat udara, dan jarak sejauh itu harus ditempuh melalui hutan.

Terkait mengapa sistem kelistrikan Kota dan Kabupaten Sorong digabung, menurut Albert hal itu justru membuat sistem kelistrikan secara teknis semakin kuat dan efektif dan dapat mendistribusikan listrik dengan daya besar.

Soal gangguan, Albert menjelaskan, di bulan Juni lalu terdapat 11 gangguan harus dialami sistem kelistrikan. Dari jumlah itu, 7 gangguan disebabkan ulah binatang seperti ular, katak, dan terutama kelelawar.

“Daerah yang terganggu jaringan kelistrikan rata-rata dialami kawasan UT, hutan lindung, dan stadion karena merupakan zona habitat kelelawar,” papar Albert.

Binatang-binatang hinggap di jalur pengiriman dari pusat pembangkit. Akibatnya listrik kerap padam tiba-tiba. “Kalau tidak dihinggapi binatang maka jalur pengiriman dari pembangkit tidak akan ada masalah,” lanjut Albert.

Dijelaskan pula, sejauh ini PLN tidak tinggal diam. Untuk mengatasi aneka gangguan, PLN memasang ijuk di 450 titik yang kerap dihinggapi binatang.

“Namun yang namanya hewan liar, sulit diprediksi, namun saat ini tidak lagi ditemui ular naik ke jaringan,” pungkas Albert.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan