oleh

Raja Ampat Kiblat Wisata Berkelanjutan yang Mendunia

banner 468x60

Raja Ampat — Reportase Monitor Keadilan di Raja Ampat, Papua Barat, berhasil mewancarai Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat yang fenomenal karena prestasinya mengembangkan Wisata Bahari (laut) di tingkat nasional. Terbukti banyak sekali daerah lain yang datang ke Raja Ampat untuk belajar Wisata. Yusdi Lamatenggo adalah Kadis Pariwisata selama 10 tahun yang berhasil mengubah Raja Ampat menjadi destinasi wisata dunia, bukan sekedar di tingkat domestik. Lebih hebat lagi, konsep yang dikembangkannya di Raja Ampat adalah sustainable tourism (wisata berkelanjutan).

Konsep Wisata Berkelanjutan adalah model pariwisata yang sedang trend di dunia. Sebuah konsep pengelolaan Daerah Wisata yang menjaga keseimbangan antara faktor ekonomi dan konservasi alam. Berbeda dengan model Wisata Massal, konsep Wisata Berkelanjutan sangat memperhitungkan keberlangsungan alam agar tetap terjaga tanpa kehilangan nilai ekonominya. Terbukti Wisata Massal banyak ditinggalkan di dunia karena dampak buruknya terhadap lingkungan, mulai dari sampah dan sebagainya.

banner 336x280

Walaupun Raja Ampat adalah daerah baru dan masih kurang infrastrukturnya, namun dengan Wisata Berkelanjutannya mampu menarik turis yang luar biasa banyak. Bedanya, di Raja Ampat wisata sangat diatur sedemikian rupa. Waktu kunjungan dan jumlah turis sangat dibatasi dan diatur ketat demi menjaga kerbelangsungan konservasi alam, terutama untuk melihat binatang khusus Raja Ampat bernama Parimanta. Untuk bisa berfoto, turis akan mengantri di waktu prime time di mana saat banyak binatang yang muncul.

Konsep Wisata Berkelanjutan terbukti menarik banyak sekali turis-turis dari Amerika dan Eropa dengan tipikal long stay dengan rata-rata 12 hari tinggal di Raja Ampat, berbeda dengan Wisata Massal seperti di Bali di mana turis bisa 3-4 hari lalu pergi. Bahkan yang tinggal di Home Stay (desain sederhana dan tradisional) minimal akan bertahan tiga minggu karena mereka sangat menikmati alam dan kehidupan Raja Ampat. Perkembangn home stay luar biasa pesat, dari empat buah, sekarang sudah 200 lebih home stay yang dikelola masyarakat asli lokal. Biaya yang sangat terjangkau hanya 350.000 – 400.000 per hari per orang (sudah termasuk makan pagi, siang, dan malam makanan tradisional). (MK)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *