MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Siapa pun provokator yang menyebabkan konflik horisontal, akan berhadapan dengan para mahasiswa. Hal itu ditegaskan Agung Tamtam Butarbutar, koordinator Komite Mahasiswa Jakarta Raya, di ruang rapat utama Kantor Staf Presiden, Senin (20/5).
Komite merupakan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa DKI Jakarta, hari ini datang menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Kedatangan para mahasiswa untuk menyampaikan dukungan dan memberikan apresiasi kepada pemerintah atas penyelenggaraan rangkaian Pemilu 2019 dengan baik.
“Pemilu telah berjalan dengan baik. Kalaupun masih ada kekurangannya, masih dalam batas-batas kewajaran. Untuk itu kami tegaskan, siapa pun yang melakukan provokasi akan berhadapan dengan mahasiswa,” kata Tamtam.
Tamtam pun meminta agar pemerintah melibatkan mahasiswa dalam proses rekonsiliasi bangsa, karena polarisasi akibat pemilu terjadi ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda.
Usai menerima para mahasiswa, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menengarai adanya upaya sistematis untuk mengelola situasi sehingga terjadi chaos. “Kami menengarai, ada upaya sistematis untuk mengelola situasi ini supaya jadi chaos. Ada yang mau demo bawa senjata, mau jadi martir, tapi polisi sudah bertindak cepat mengatasi, termasuk rencana kegiatan terorisme pada aksi itu,” tegas Moeldoko.
Meski begitu mantan Panglima TNI itu menegaskan, rakyat tak perlu cemas. Sebab pemerintah telah sangat berpengalaman menghadapi berbagai aksi massa.
Terkait rencana aksi massa pada Rabu (22/5) lusa, Moeldoko mengatakan, aksi masyarakat menjadi tidak dewasa ketika ditunggangi pihak tertentu.
Moeldoko yang juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat sekaligus membantah tudingan yang menyebut kebijakan pemerintah mengantisipasi gejolak politik sebagai langkah kembali ke arah otoritarianisme.
Komentar