oleh

Mudik Lebaran Ayo Lewat Pansela Saja

banner 468x60

MONITORKEADILAN.COM, KEBUMEN — Tahun kemarin para pemudik lebaran sudah merasa nyaman. Tahun ini bakal lebih nyaman lagi. Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa tahun ini lebih baik ketimbang musim mudik lebaran tahun 2018.

Biasanya pemudik lebaran sangat padat di jalur Pantai Utara (Pantura). Tahun ini kepadatan bakal jauh berkurang karena sebagian pemudik dapat melalui Pansela.

banner 336x280

Pansela diyakini segera diminati para pemudik. Jalur ini melintasi banyak wilayah dengan pemandangan indah di Selatan Jawa. Banyak di antaranya memiliki pemandangan instagramable. Sangat menarik untuk melakukan swafoto sambil beristirahat mengusir penat.

Pansela memiliki panjang 1.405 km yang membentang menyusuri garis tepi Pantai Selatan dari wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Jawa Timur. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus tancap gas membangun konektivitas jalur ini.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, di Jawa Tengah Pansela sepanjang 212 kilometer (km). Di wilayah Yogyakarta Pansela sepanjang 116 km. Di kedua provinsi Pansela ditangani Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Direktorat Jenderal Bina Marga. Pembangunan kedua Pansela akan tuntas seluruhnya di tahun 2021.

Saat meninjau jalan Pansela di Kebumen, Jumat (5/4/19), Menteri Basuki mengatakan, salah satu ruas jalan Pansela di Jawa Tengah yang rampung ditingkatkan adalah ruas Giriwoyo-Duwet sepanjang 23,7 km yang dilakukan dengan kontrak multiyears 2015-2017 melalui program Regional Road Development Project (RRDP) yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dengan nilai Rp 192 miliar.

Menteri Basuki menyatakan, pada tahun 2019 terdapat dua ruas jalan di Jawa Tengah dan tiga ruas di Yogyakarta yang telah ditandatangani kontrak pekerjaannya. Dua ruas Jalan Pansela di Jawa Tengah tersebut yakni ruas Tambakrejo- Bantarsari sepanjang 6,50 km dan Jladri – Karangbolong -Tambakmulyo 4,50 km.

Nilai kontrak ruas Tambakrejo- Bantarsari senilai Rp 95,4 milyar dengan kontrak tahun jamak 2019-2020 dan dikerjakan PT Istaka Karya- PT. Trie Mukti (Kerjasama Operasi) Sementara untuk ruas Jladri – Karangbolong -Tambakmulyo nilai kontraknya Rp 53,9 milyar, dengan kontrak tahun jamak 2019-2020, dikerjakan oleh PT Sumber Karya-PT. Karya Adi Kencana (Kerjasama Operasi).

Sedangkan untuk tiga ruas di Yogyakarta adalah ruas Jerukwudel- Baron-Duwet (10,60 km), dengan nilai kontrak Rp. 195 milyar (2019-2021), dikerjakan PT. Brantas Abipraya-Aneka Dharma Persada (Kerjasama Operasi) ;  ruas Legundi- Planjan 4,70 km dengan kontrak Rp. 69 milyar) (2019-2020) dikerjakan PT. Istaka Karya ; dan Jembatan Kretek 2 dengan panjang penanganan 2.014 meter. Besar pagu sebesar Rp.574 milyar untuk tahun 2019-2021.

Menteri Basuki dalam setiap kesempatan selalu mempromosikan Jalur Pansela Jawa untuk bisa menjadi alternatif dari jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa yang sudah padat lalulintasnya, karena sepanjang jalan terdapat banyak destinasi wisatanya. Pengguna jalan akan disuguhi pemandangan hamparan sawah, pegunungan dan pantai sekaligus menjadi spot foto yang bagus.

Menteri Basuki mengatakan, penanganan jalan Pansela Jawa terus dilakukan guna meningkatkan kecepatan, keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan. Kondisi yang sudah mantap akan terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Kepala BBPJN VII Akhmad Cahyadi mengatakan, perkiraan total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian Jalan Pansela di kedua provinsi tersebut sekitar Rp 1,9 triliun dengan alokasi masing-masing untuk Jawa Tengah sebesar Rp 1,1 trilun dan Rp 885 miliar untuk di Yogyakarta.

Alternatif Akses Borobudur

Selain jalan Pansela Jawa, Menteri Basuki juga melakukan peninjauan terhadap rencana pengembangan jalur alternatif akses wisata dari Borobudur ke New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo. Ruas yang ditinjau dari Sentolo ke Nanggulan lalu ke Tegalsari – Siluwok, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

“Sepanjang jalan tersebut kita lihat juga banyak titik wisata yang menuju ke arah  Borobudur. Borobudur merupakan salah satu dari 4 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang diprioritaskan pengembangannya melalui infrastruktur yang baik. Untuk itu akan kita tingkatkan dengan pelebaran dan perbaikan geometri jalan karena pada beberapa spot, saat ini masih terlalu curam sehingga masih sulit dilalui bis. Selain itu kita akan buat shortcut agar lebih aman dan nyaman. Saya minta untuk dibuatkan desainnya tahun ini hingga selesai, lalu tahun depan kita akan mulai (fisiknya),” ujar Menteri Basuki.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto, Kepala BBPJN VII Akhmad Cahyadi, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *