MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, mengatakan bahwa menggunakan jaringan gas (Jargas) lebih hemat ketimbang memakai LPG.
Dwi mengatakan hal itu saat meresmikan pengoperasian Jargas bagi 5 ribu sambungan rumah tangga (SR) di Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Rabu (27/3/19).
Peresmian Jargas oleh Kepala SKK Migas dihadiri Anggota Komisi VII DPR RI H. Ihwan Datu Adam, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso, Direktur Logistik Suplay Chain dan Infratruktur PT Pertamina (Persero) Gandhi Sriwidodo, Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis PT Pertamina Gas Tenny R.A. Rusdy, dan President Director PT Pertagas Niaga Linda Sunarti.
Peresmian juga menandakan Kota Balikpapan dua kali mendapatkan program Jargas bagi rumah tangga dari pemerintah. Di tahun 2016 sebanyak 3.849 SR telah terpasang di rumah warga kota itu.
Di tahap kedua, tahun ini, Jargas di Kota Balikpapan tersebar di Kelurahan Sumber Rejo, Karang Jati, Karang Rejo, dan Gunung Sari Ulu.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menerangkan, Jargas mengurangi subsidi LPG dan mengoptimalkan pemanfaatan gas alam nasional. Di samping itu pemerintah memiliki kepentingan dapat mengurangi beban biaya masyarakat.
“Pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan Jargas untuk rumah tangga merupakan program berkelanjutan Kementerian ESDM sebagai bentuk konsistensi pemerintah dalam menyediakan energi berkeadilan, pemanfataan gas akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari masyarakat dan diutamakan untuk kebutuhan domestik,” papar Soetjipto.
Untuk mengecek apakah Jargas benar-benar bermanfaat serta dapat mengurangi kesulitan warga masyarakat, usai peresmian Kepala SKK Migas berkunjung ke kediaman Ganesha, pengguna Jargas di Jalan S Parman Kota Balikpapan.
Kepada Soetjipto, Ganesha mengungkap syukur mendapatkan Jargas. Menurutnya sejak menggunakan Jargas ibu rumah tangga itu tidak lagi perlu keliling kampung mencari gas LPG. “Sekarang tinggal pakai, nggak ada biaya dan nggak perlu pakai tenaga untuk keluar rumah mencari gas, hanya bayar rekening saja sesuai pemakaian,” tutur wanita warga Kelurahan Gunung Sari Ulu itu.
Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Gandhi Sriwidodo, mengatakan bahwa salah satu bentuk dukungan perusahaannya dalam program Jargas adalah mensinergikan afiliasi untuk melayani kebutuhan dari hulu hingga hilir. “Gasnya diperoleh dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur selanjutnya pengelolaan city gas/jargas dilakukan PT Pertagas Niaga,” katanya.
Sementara Direktur Utama PT Pertagas Niaga Linda Sunarti mengatakan, setelah sambungan jargas selesai, proses selanjutnya adalah mengalirkan gas kota melalui proses aktivasi meter dan konversi kompor yang dilakukan secara bertahap oleh operator PT Pertagas Niaga sejak bulan Maret 2019, “Pertagas Niaga akan menjadi pelaksana untuk proses konversi tersebut dengan memodifikasi kompor gas yang telah dimiliki warga,” papar Linda.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk turut serta merawat jargas di rumahnya serta melakukan koordinasi dengan tim jargas atau menghubungi Call Center Pertamina di 1-500000 apabila ingin melakukan perubahan atau perbaikan jaringan.
Komentar