MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Kepolisian RI siap menerjunkan pasukan terbaik dalam operasi penyelamatan dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf di Filipina.
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini Polri tinggal menunggu keputusan Kementerian Luar Negeri sebagai leading sector penanganan penyanderaan itu.
“Pada prinsipnya Kepolisian siap, kami persiapkan personel-personel yang sudah memiliki pengalaman, memiliki kompetensi dan mengetahui tentang sedikit banyak situasi yang ada di Filipina,” tandas Dedi.
Sejauh ini, Kepolisian telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait, seperti Kemenlu, KBRI di Filipina, TNI, hingga kepolisian setempat. Dalam operasi penyelamatan, tandas Dedi, keselamatan sandera adalah yang utama.
Sebelumnya, telah beredar video yang memperlihatkan dua pria, yang diduga WNI tak berdaya ditodong dengan golok oleh kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf di Filipina.
Dua orang itu ditangkap saat sedang menangkap ikan di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia, pada 5 Desember 2018.
Para nelayan asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara, bernama Hariadin dan Heri Ardiasyah itu berlayar bersama seorang warga negara Malaysia. (*)
Komentar