MONITORKEADILAN.COM, SURABAYA — Demam media sosial tampaknya akan segera berakhir. Hal itu ditandai dengan kian menipis tingkat kepercayaan publik terhadap kabar-kabar yang dibagikan melalui media sosial. Masyarakat ternyata lebih mempercayai media konvensional atau media arus utama ketimbang media sosial.
Tingkat kepercayaan terhadap media konvensional tergambar dalam hasil penelitian yang dilakukan Trust Barometer pada 2018. Hasil itu dikutip Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2019 di Grand City, Surabaya, Jatim, Sabtu (9/2/19) pagi.
Dipaparkan, di tahun 2016 tingkat kepercayaan kepada media konvensional mencapai 59 persen, media sosial 41 persen. Tahun 2017 media konvensional 58 persen, media sosial 42 persen. Tahun kemarin, media konvensional 63 persen dan media sosial 37 persen.
“Makin ke sini makin tidak percaya media sosial,” cetus Presiden.
Menurut Jokowi terdapat alur yang berbeda antara penyajian informasi melalui media konvensional dibandingkan dengan media sosial. Tingkat kepercayaan publik terhadap media konvensional tinggi karena informasi disajikan setelah melalui proses ketat dan panjang sebelum tersaji ke publik. Proses itu berupa pengawasan, pengecekan, dan pengeditan oleh para redaktur.
Sebaliknya pada media sosial informasi tersaji begitu saja karena setiap orang berfungsi sekaligus sebagai wartawan, redaktur, bahkan pemimpin redaksi. Karena tanpa proses pengawasan, pengecekan, dan pengeditan oleh redaktur profesional maka informasi yang disajikan para pengguna media sosial sering menciptakan kegaduhan. Presiden menyebut ada pula yang membangun ketakutan dan pesimisme.
Di tengah kegaduhan informasi oleh media sosial, menurut Presiden wartawan sangat dibutuhkan. Jokowi menyebut untuk penjernih informasi, verifikasi, serta memberikan harapan-harapan besar kepada Bangsa Indonesia. Presiden juga berharap agar para wartawan mengamplifikasi kebenaran serta menyingkap fakta di tengah keganasan pasca fakta dan pasca kebenaran.
“Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, misinya untuk membangun optimisme,” tegas Presiden.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menkominfo Rudiantara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menhub Budi K. Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Ketua DPD RI Oesman Sapta.
Selain itu hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, para duta besar negara sahabat, tokoh pers Surya Paloh dan Chairul Tanjung, serta Ketua PWI Atal Depri.
Komentar