oleh

Begini Penjelasan Ketum PBNU Soal Pidatonya yang Menggegerkan

banner 468x60

MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Terkait pidatonya yang menghebohkan, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan terjadi kesalahpahaman terhadap isi pidatonya, akibat media online mengutip ucapannya secara tidak utuh.

Kalimat menghebohkan pada pidato Said Aqil itu, adalah “Kalau dipegang selain NU salah semua.”

banner 336x280

Di ruangannya, kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (29/1/19), Said Aqil menjelaskan ucapannya yang menghebohkan itu tidak bermaksud menghalangi pihak selain NU untuk memegang posisi di masjid.

“Kalau bukan NU nanti amalan amaliah-amaliah NU disalah-salahkan semua,” katanya.

Said Aqil mengakui saat berpidato dalam Harlah ke-73 Muslimat NU di Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (27/1/19), memang mengatakan Menteri Agama, Kepala Kemenag, khatib, imam Jumat, dan imam masjid harus NU.

“Pidato saya ketika hadir di Muslimat, Harlah Muslimat ke-73, saya katakan Menteri Agama, Kepala Kemenag, khatib, imam jumat, imam masjid harus NU karena kalau bukan NU, nanti salah semua. Itu artinya, kalau bukan NU, amalan amaliah-amaliah NU akan disalah-salahkan semua. Wiridan setelah shalat salah. Maulid Nabi salah. Rajabiyah salah. Isra Miraj, ziarah kubur salah. Tawasul salah. Haul salah. Malah musyrik. Bid’ah semua itu. Saya kan bilang tari-tarian bid’ah semua, tari-tari sufi ini. Itu maksudnya. Bukan saya nyalahin orang, bukan berarti nganggap orang salah, bukan,” jelasnya, dikutip dari NU Online.

Berdasarkan portal NU itu pula, berikut dikutip pernyataan Said Aqil saat berpidato di GBK : “Peran agama harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA (kantor urusan agama), Pak Menteri Agama (Kiai Said menyapa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang hadir), harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, (nanti dianggap) salah semua: nanti banyak (tuduhan) bid’ah kalau selain NU. Ini bid’ah nanti. Tari-tari sufi (dituduh) bid’ah nanti,” ujar Kiai Said sambil menunjuk kepada para penari sufi.

“Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, peran agama. Harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Pak Menteri Agama, harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua,” ujar Said Aqil disambut tepuk tangan muslimat NU yang hadir, di GBK, Jakarta, Minggu (27/1/19).

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *