MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Hermawan Sulistyo, Peneliti LIPI sekaligus juru bicara Tim Gabungan kasus Novel Baswedan, mengatakan bahwa sejumlah tokoh masyarakat berintegritas tinggi dilibatkan dalam tim yang menangani kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu.
Penetapan tim gabungan diteken Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada Selasa (8/1/19), menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM.
Di Jakarta, Senin (21/1/19), Hermawan Sulistyo memaparkan, selain dirinya dalam tim gabungan juga terdapat mantan Wakil Pimpinan KPK dan Guru Besar Hukum Pidana Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji, Ketua Ikatan Sarjana Hukum Indonesia Amzulian Rifai, Ketua LSM Badan Pengurus Setara Institute Hendardi, Komisioner Kompolnas yang mantan Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti, mantan Komisioner Komnas HAM Nur Kholis, dan Komisioner Komnas HAM Ifdhal Kasim.
Rapat perdana tim gabungan dilakukan pada Senin (14/1/19). Menurut Hermawan rapat dihadiri tim penyidik KPK, perwakilan tokoh dan pakar, serta tim penyidik kepolisian.
Dijelaskan, dalam rapat dilakukanpemaparan penyidikan kasus Novel Baswedan oleh penyidik tim gabungan serta perkembangan kasus.
“Tim Gabungan ini juga ada sekretariat di Direktorat Krimun Polda Metro Jaya untuk koordinasi setiap minggu. Tim gabungan ini kan dibentuk untuk menjawab pertanyaan masyarakat tentang Novel dan ini atas rekomendasi komnas HAM,” kata Hermawan sambil menambahkan, kinerja tim dipantau langsung oleh Komnas HAM, Ombudsman, dan masyarakat.
“Di internal kepolisian sendiri kan kita ketahui, Polri ikut pantau ada Irwasum, Propam dan Biro Wasidik, dengan usia tim gabungan 6 bulan ini, tim harus kerja cepat untuk mengupas agar kasus Novel ini terang benderang,” tutup Hermawan, dikutip dari Polda Metro Jaya.
Komentar