MONITORKEADILAN.COM, LAMPUNG SELATAN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan membangun hunian sementara (Huntara) bagi warga masyarakat terdampak tsunami di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan, Lampung. Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan, Pemerintah akan merelokasi kediaman warga dengan membuatkan rumah berjarak 400 meter dari lokasi hunian lama.
Penegasan Jokowi disampaikan langsung kepada warga terdampak tsunami, saat Presiden Indonesia itu berkunjung ke ke Desa Way Muli, Selasa (2/1/19) siang.
“Langsung akan dibangun rumah, direlokasi karena di sini memang sangat rawan tsunami,” tegas Jokowi.
Sebelumnya kepada Presiden, warga minta agar rumah mereka yang rusak diterjang tsunami segera diganti. Menjawab mereka, Jokowi mengatakan pemerintah memilih relokasi ke lahan seluas 2 hektar sekitar 400 meter dari lokasi hunian warga saat ini.
Sementara saat menyambangi RSUD dr H Bob Bazar di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (2/1/19), Jokowi mendengarkan penuturan kisah bocah Yudi berusia enam tahun yang selamat dari bencana tsunami. Kisah itu dituturkan Sarnama, ibu kandung Yudi.
Sarnama menguraikan bahwa tsunami datang menerjang pada Sabtu (22/12/18) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu pula Yudi menghilang karena terhanyut gelombang. Bocah itu baru diketemukan keesoan hari sekitar pukul 08.00 WIB.
Menurut Sarnama, Yudi diketemukan sedang berpegangan pada sebatang kayu.
Nasib kurang beruntung menerpa dua anak Sarnama lainnya, yakni Ade Purnama (7) dan Khalifah (1). Keduanya meninggal dunia.
Kunjungan ke RSUD Bob Bazar dilakukan Jokowi untuk menjenguk para pasien terdampak tsunami Selat Sunda yang dirawat di tempat itu. Setiba di rumah sakit, Jokowi langsung menuju ruang rawat pasien korban bencana. Di tempat itu pula Jokowi bertemu Sarnama yang sedang dirawat bersama Yudi, anaknya.
Komentar