oleh

DPD RI : Kejar Pelaku Penembakan di Papua tapi Jangan Salah Tangkap

banner 468x60

MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Anggota DPD RI Provinsi Papua Carles Simaremare merasa prihatin atas peristiwa penembakan yang terjadi di Nduga, Papua pada 2 Desember 2018 lalu. Penembakan yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dialami para pekerja jembatan di distrik Yigi yang merenggut korban jiwa baik perkeja dan anggota TNI.

“Pertama-tama kami senator yang diutus dari Papua merasa prihatin kepada korban penembakan di Nduga. Yang patut disesalkan terjadi pada bulan Desember dimana bulan yang penuh damai, ampun, rahmat dari Tuhan,” ucap Carles di Ruang Kerjanya Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (6/12/18), dikutip dari rilis Bagian Pemberitaan dan Media Sekretariat Jenderal DPD RI.

banner 336x280

Menurutnya, Desember hingga akhir tahun merupakan bulan yang sangat sakral karena terdapat penyelenggaraan natal. Karena itu Desember tidak pantas ada keributan dan pembunuhan yang korbannya begitu banyak. “Alasan dari peristiwa itu saya tidak tahu persis, intinya kita tidak membenarkan kejadian itu, korban hanya warga biasa yang sedang membangun Papua,” ujar Carles.

Padahal, lanjutnya, hasil pembangunan akan dinikmati masyarakat Papua dari generasi ke generasi. “Kita juga berharap kepada TNI dan Polri untuk mengejar para pelaku, namun jangan sampai pengejaran ini salah tangkap atau salah sasaran,” ucap Carles.

Wakil Ketua Komite III itu juga berharap kepada pelaku untuk menyerahkan diri kepada pihak berwajib.

“Kenapa menyerahkan diri? Agar menghindari warga sipil yang menjadi korban. Karena aparat yang di sana biasanya tidak bisa membedakan yang mana pelakunya. Lantaran, wajah-wajah mereka mirip jadi sulit membedakan,” kata Carles.

Dia mengingatkan agar jangan sampai kasus ini diinternasionalisasikan. Menurut Carles kelompok tertentu di Papua berharap agar masalah kekerasan terpublis ke seluruh penjuru dunia. “Kasus ini bisa saja menjadi harapan mereka agar jadi perhatian dunia. Jadi harus hati-hati jangan sampai seperti dulu lagi yaitu pembumihangusan,” tutur Carles.

Seperti diketahui, telah terjadi penembakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap para pekerja proyek PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018 sekitar pukul 15.30 WIT. Penembakan tersebut terjadi di Kali Yigi dan Kali Aura Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua. (kn)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *