oleh

Pasca Penembakan, Pemerintah Kirim 154 Personel Gabungan ke Papua

banner 468x60

MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Pasca pembantaian sejumlah pekerja proyek jembatan di Distrik Yigi, Nduga, pemerintah mengirim 154 personel gabungan TNI/Polri ke Papua. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Rabu (5/12/18), menjelaskan bahwa pengiriman personel untuk mempercepat pemulihan keamanan di provinsi itu.

Kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Moeldoko minta agar setiap proyek yang dikerjakan di daerah rawan Papua dijaga aparat keamanan agar pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu.

banner 336x280

Ditegaskan, pembangunan di Papua tidak boleh berhenti. Alasannya pembangunan itu merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap masyarakat di Tanah Papua.

“Perusahaan kotraktor atau BUMN perlu pengawalan TNI-Polri agar pembangunan tetap berjalan dengan baik,” katanya. “Upaya pemerintah Jokowi memeratakan pembangunan di Papua, tidak kenal situasi, walaupun diganggu tapi ini kebutuhan besar masyarakat Papua,” lanjut Moeldoko.

Selain memeratakan pembangunan dan menurunkan harga-harga kebutuhan masyarakat, pembangunan juga merupakan upaya pemerintah melenyapkan kerawanan kawasan. Termasuk di lokasi kejadian di Kabupaten Nduga.

“Makanya Presiden membuka akses, semoga daerah jadi tumbuh, tidak terisolasi, mudah in-out, kesejahteraan meningkat, kalau berubah tingkat keamanan pun berubah,” tandas Moeldoko.

Portal resmi Polda Metro Jaya melaporkan, sekelompok orang bersenjata membantai para pekerja proyek PT Istaka Karya di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Diduga, sebanyak 31 orang tewas. Saat pembantaian terjadi, para pekerja sedang melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga.

Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.

Saat salah satu pekerja mengambil foto, hal itu kemudian diketahui oleh kelompok KKB. Hal itu membuat mereka marah dan mencari orang yang mengambil foto hingga berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan. (kn)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan