MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Jenderal Andika Perkasa mengaku tidak mendapatkan penugasan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelantikan dirinya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Moelyono, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/18) pagi.
“Beliau memberikan kepercayaan kepada saya, saya secara otomatis harus kemudian menerjemahkan bahwa tugas ini ya harus saya jaga kepercayaan dari Presiden yang telah memberikan kesempatan. Itu aja,” kata Andika Perkasa kepada wartawan usai pelantikan dirinya sebagai KSAD.
Meskipun sudah berpuluh tahun menjadi warga TNI AD, Jenderal Andika Perkasa mengatakan terlebih dahulu akan melakukan orientasi terkait jabatannya sebagai KSAD.
“Saya akan pelajari, setelah itu mungkin pelan-pelan kita lihat apakah ada yang perlu diubah, tetapi yang jelas banyak yang harus saya lanjutkan dari kepemimpinan Pak Moelyono,” tegasnya.
Mengenai tahun politik, KSAD Jenderal Andika Perkasa mengutip perintah Presiden beberapa bulan yang lalu kepada seluruh prajurit, bahwa TNI AD harus bisa menjaga kepercayaan masyarakat.
“Jadi TNI AD harus netral, dan itu harus kita tunjukkan. Jadi itu yang harus saya lakukan dengan serius, dan saya yakin prajurit TNI Angkatan Darat juga memahami kewajiban itu,” tegas Andika.
Andika juga berjanji akan menjalin komunikasi dengan senior-seniornya sebagaimana yang selama ini telah dilakukannya. “Itu bagi saya hal terpenting karena tanpa dukungan senior-senior juga enggak mungkin saya bisa berjalan sesuai arah yang mereka harapkan, begitu,” ujarnya.
Terkait isu dirinya memang telah dipersiapkan untuk menjadi KSAD sejak dilantik menjadi Komandan Paspampres, Jenderal Andika Perkasa menyerahkan penilaian kepada masyarakat.
“Ya orang kalau mau ngomong apa aja, yo wis monggo-lah, saya kan enggak bisa berkomentar dan enggak perlu. Semuanya kan beliau yang memutuskan saya tidak tahu apa yang ada di dalam penilaian beliau, yang penting kita dari dulu kan gini-gini aja,” tegas Andika. (kn)
Komentar