MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Ada oknum Kantor Wilayah Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (BPN) bermain kotor dalam menilai harga sertifikat tanah milik warga di Pantai Kijing Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Permainan kotor juga diduga melibatkan oknum dari Pelindo II.
Tudingan dilontarkan anggota Komisi II DPR RI Firmansyah Mardanoes, Kamis (1/11/18).
Mengutip Parlementaria, Jumat (2/11/18), dugaan permainan kotor terjadi dalam ganti rugi tanah milik masyarakat. Di tanah-tanah itu dibangun pelabuhan internasional. Firmansyah menyebut, hingga saat ini masih banyak warga pemilik tanah yang mendapatkan ganti rugi sesuai janji.
Pembangunan pelabuhan bertaraf internasional dikerjakan Pelindo II dengan total anggaran mencapai Rp 5 triliun. Ganti rugi tanah yang belum selesai menghambat pembangunan pelabuhan tersebut.
Firmansyah juga mengatakan, masyarakat yang belum mendapatkan ganti rugi telah mengadu namun diduga tidak direspon BPN setempat maupun Pelindo. “Kita tahu ini program nasional, tapi bukan dengan cara menindas masyarakat atau membodohinya,” tandas wakil rakyat asal Kalimantan Barat itu.
Dalam kasus lahan di Pantai Kijing, kepala-kepala desa dikerahkan pemerintah daerah menjadi ujung tombak pembebasan lahan untuk pelabuhan. “Para kepala desa dibodohi untuk dijadikan ujung tombak agar masyarakat mengikuti apa maunya mereka. Masyarakat dijanjikan ganti rugi tapi tidak sesuai dengan apa yang mereka terima. Kepala desa menjanjikan ganti rugi sesuai dengan harga pasar dan nilai ekonomis yang ada,” lanjut Firman.
Sejak satu setengah tahun lalu kasus itu belum juga menemukan titik temu.
Kepala Kanwil ATR/BPN Kalimantan Barat telah menjanjikan pertemuan mediasi dengan semua pihak yang bersengketa, termasuk pihak Pelindo II. Janji itu diungkap saat Komisi II DPR RI menggelar pertemuan dengan seluruh Kepala Kantor BPN se-Kalimantan Barat. Saat itu pula Firmansyah dan perwakilan masyarakat mengutarakan langsung persoalan ganti rugi tanah di Kijing kepada Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Kalimantan Barat. (kn)
Komentar