oleh

WALIKOTA SORONG : MEMBACA DAPAT MEMBUKA IDE DAN INFORMASI BARU

banner 468x60

MONITORKEADILAN.COM, SORONG — Walikota Sorong Drs Ec Lambertus Jitmau MM menyambut baik Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Hotel Sahit Mariat, Sorong, Selasa (30/10/2018). Di berharap acara itu meningkatkan minat baca anak-anak dan generasi muda serta seluruh komponen di Kota Sorong.

“Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca juga diharapkan menjadi momentum untuk mendorong inisiatif-inisiatif membumikan kegemaran membaca di Kota Sorong, yang akan dilakukan dan dimotori oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan,” tutur walikota dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Setda Sorong bidang Ekonomi Pembangunan, Drs Anton Sagrim yang mewakili walikota membuka kegiatan itu.

banner 336x280

Melalui kegemaran membaca, Lambertus juga berharap visi pemerintahannya, yakni menjadikan Kota Sorong sebagai yang termaju di Papua dapat terlaksana.

Dikatakannya pula, kegiatan membaca menduduki peran penting dalam meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri masyarakat. “Dengan membaca, seseorang bisa membuka diri terhadap ide dan informasi baru,” papar Lambertus.

Selain itu Lambertus mengatakan, kepercayaan diri meningkat karena pengetahuan bertambah. “Dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, maka anak-anak dapat mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki dengan lebih optimal,” katanya.

Menurut Lambertus, menumbuhkan minat baca masyarakat hingga menjadi budaya baca bukan kewajiban pemerintah pusat atau pemerintah daerah semata, melainkan juga tugas masyarakat, orang tua, dan para penggiat cinta buku serta stakeholder terkait.

“Berarti kolaborasi menjadi kata kuncinya, karena itu marilah kita budayakan membaca dari lingkup keluarga karena keluarga merupakan lingkup paling strategis untuk melahirkan generasi yang cerdas, berwawasan luas, mampu bergaul di dunia modern yang terus bergerak dengan cepat,” kata Lambertus sambil mengatakan bahwa itu semua bukanlah pekerjaan mudah. “Tetapi dengan kerja keras bersama hal ini bisa dilakukan,” tambahnya.

Sementara Kepala Perpustakaan Nasional Drs Muhammad Syarief Bando MM dalam sambutan mengatakan, saat ini perbandingan ketersediaan buku dengan pembaca di Indonesia adalah 1:15.000. Itu berarti satu buku untuk 15.000 orang. Angka perbandingan itu sangat jauh dengan kondisi ideal menurut UNESCO yakni 2 buku untuk 1 orang.

Selain itu Indonesia masih memiliki masalah keterbatasan akses terhadap bahan bacaan yang positif, baik secara online maupun offline. “Pemerataan bahan bacaan dan informasi positif mengahdapi tantangan besar dengan demografi Indonesia yang luas sehingga terjadi kesenjangan antarwilayah,” papar Syarief.

Dalam Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Kota Sorong dihadiri Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Papua Barat Drs Bernadus Herari MH, juga anggota Komisi X DPR RI Jimmy D Ijei. (alfriz)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan