JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar Kapolri memburu dan menangkap para penyebar hoax yang kian meresahkan warga di lokasi bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Diduga akibat penyebaran hoax yang menyebut Kota Palu akan kembali diguncang gempa dengan kekuatan lebih hebat, yakni mencapai 8,1 Skala Richter, yang diikuti tsunami juga lebih hebat, kemarin ribuan warga Kota Palu dalam keadaan panik mendatangi Bandara Mutiara Sis Al Jufri. Mereka minta segera diterbangkan keluar dari Palu.
Senin (1/10/2018) siang, pesawat yang berada di Bandara adalah Hercules milik TNI. Masyarakat mendesak agar pesawat itu mengangkut mereka ke luar daerah. Chaos pun sempat terjadi antara masyarakat dan petugas TNI yang berada di Bandara.
Di tengah duka yang dirasakan warga masyarakat, kata Wiranto, hoax meresahkan dan dapat memicu konflik. Selain itu juga tidak elok memanfaatkan keprihatinan karena bencana alam untuk kepentingan-kepentingan pribadi dan golongan.
Untuk tidak menimbulkan informasi yang simpang-siur, pemerintah akan menyampaikan berita-berita resmi lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kita tadi telah menunjuk BNPB untuk nanti salah satu pintu untuk memberikan penjelasan yang akurat kepada masyarakat, sedangkan penjelasan-penjelasan lain nanti akan disesuaikan dengan pokok pembicaraan atau pokok informasi yang akan disusun oleh badan resmi yang kita tunjuk,” papar Wiranto kepada wartawan usai Rapat Terbatas mengenai Penanganan Dampak Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10/2018) siang.
Pada kesempatan itu Wiranto menyampaikan apresiasi kepada wartawan yang terus memantau dan melaporkan keinginan masyarakat. Menurutnya hal itu merupakan informasi yang sangat bermanfaat bagi pemerintah. (kn)
Komentar