MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan industri mainan turut menyebabkan nilai ekspor Indonesia melesat. Lantaran itu di tengah defisit neraca perdagangan, Airlangga menegaskan, industri mainan dipacu.
“Kita jangan fokus pada pasar domestik,” kata Airlangga usai meresmikan Peluncuran Batik Barbie oleh PT. Mattel Indonesia, di Jakarta, Selasa (2/10/2018). “Pemerintah mendorong industri yang berorientasi ekspor,” lanjutnya.
Di tahun 2017 kontribusi industri mainan terhadap nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar 11,84 persen. Di tahun itu angka ekspor mainan mencapai USD302,42 juta. Tahun sebelumnya ekspor industri mainan tercatat USD270,36 juta.
Nilai produksi industri mainan di tahun 2017 mencapai Rp10,7 triliun, dengan kapasitas sebesar 4.575 ton. Pada saat yang sama, nilai investasi industri ini menembus Rp410 miliar. Sementara jumlah tenaga kerja yang mampu diserap mencapai 23.116 orang. Airlangga pun menyebut sektor mainan tergolong padat karya.
Menteri Perindustrian memuji PT Mattel Indonesia yang telah beroperasi sejak 1992 dan mendorong pengembangan industri mainan di dalam negeri.
Dengan tak menutupi rasa bangga, Airlangga Hartarto menyebut, 6 dari 10 boneka merek Barbie yang beredar di dunia dihasilkan PT Mattel. “Sedangkan mobil mainan Hot Wheels, 2 dari 10 produk di dunia merupakan buatan anak bangsa kita,” tambahnya.
Penghargaan disampaikan Airlangga kepada PT Mattel karena perusahaan itu mampu menyerap 10 ribu tenaga kerja. Dalam kurun 5 tahun terakhir perusahaan itu mencatatkan nilai ekspor di atas USD150 juta pertahun.
Bukan hanya itu, PT Mattel disebut Menteri Perindustrian menggunakan insinyur-insinyur tanah air dalam penerapan teknologi yang full robotic. (kn)
Komentar