MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan agar masyarakat tidak mempercayai hoax tentang gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Menurutnya tidak tertutup kemungkinan pasca bencana alam itu beredar hoax yang meresahkan masyarakat. Seperti pernah terjadi ketika wilayah Lombok digetar gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR).
Meski begitu Bamsoet, sapaan akrabnya, menyatakan prihatin dan belasungkawa atas bencana alam di Palu dan Donggala. “Saya menyampaikan rasa prihatin dan duka cita sedalam-dalamnya bagi korban yang meninggal, luka-luka serta kehilangan harta benda akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Semoga masyarakat di Donggala dan Palu selalu dalam lindungan Allah dan bersabar atas musibah ini,” kata Bamsoet dalam rilisnya, Sabtu (29/9/2018).
Dia berharap penanganan pasca bencana dilakukan cepat dan masif, dengan prioritas bantuan untuk korban selamat. “Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) dan tim penanggulangan bencana lainnya harus bersinergi guna memberikan bantuan sesegera mungkin. Baik berupa bantuan kesehatan, pangan, pakaian, dan kebutuhan lainnya, serta memperhitungkan kerugian yang ditimbulkan akibat gempa,” kata politisi Golkar itu.
Selain itu menurutnya, Kementerian Kesehatan perlu segera membangun sejumlah Posko Siaga Kesehatan. Posko-posko itu menyediakan obat-obatan dan tenaga kesehatan guna menolong para korban dan pengungsi.
Seiring proses mitigasi, Bamsoet mengharapkan listrik dan jaringan komunikasi yang terputus di wilayah terdampak bencana segera dipulihkan.
“BMKG juga harus terus melakukan pemantauan gempa, serta terus menginformasikan perkembangannya melalui situs ataupun akun-akun resmi di media sosial. Sehingga, masyarakat tidak mudah percaya dengan berita hoax yang hanya akan memperkeruh suasana pasca bencana,” pungkas Bamsoet.
Diketahui, gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) berpusat di Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada pukul 17.02 WIB atau 18.02 WITA, Jumat (28/9/2018). Gempa tersebut memicu terjadinya tsunami di Palu dan Donggala. Hingga Jumat tengah malam telah terjadi puluhan gempa susulan. (kn)
Komentar