oleh

THE NEW MTQ DIGELAR DI SUMUT, INI PENJELASANNYA

banner 468x60

MONITORKEADILAN.COM, JAKARTA — Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin mengatakan, lima inovasi akan diterapkan dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional (MTQN) tahun ini. Ajang dua tahunan itu akan digelar pada 4-13 Oktober mendatang di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara.

Inovasi merupakan perbaikan penyelenggaraan MTQ sekaligus menandai era baru event itu. Karena itu dalam rilis Humas Kementerian Agama, Jumat (28/9/2018) siang, Muhammadiyah Amin menyebut tahun ini MTQN di Sumatera Utara sebagai The New MTQ.

banner 336x280

Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Khoiruddin memaparkan, kelima inovasi berupa penerbitan Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang MTQ dan STQ (Seleksi Tilawatil Quran). Menurut Khoiruddin, PMA merupakan regulasi baru dalam sejarah penyelenggaraan MTQ, mengatur sejumlah hal terutama rekrutmen Dewan Hakim MTQ.

“Anggota Dewan Hakim MTQN Medan misalnya, diangkat oleh Tim Rekrutmen dengan mempertimbangkan integritas dan kecakapan serta pengalamannya dalam cabang yang dilombakan. Tim Rekrutmen juga menyusun Kode Etik Dewan Hakim dalam rangka menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta etika dan perilaku para hakim,” ujar Khoiruddin.

PMA juga mengatur tugas dan fungsi Dewan Pengawas, sekaligus menjadi payung hukum dalam penyelenggaraan beragam MTQ, baik MTQ Pelajar, Wartawan, dan lainnya.

Inovasi berikutnya, fingerprint. Mulai tahun ini, peserta harus melakukan rekam data melalui fingerprint atau alat sensor sidik jari. Fingerprint dilakukan saat peserta melakukan registrasi ulang dan saat akan tampil dalam perlombaan.

“Pengguanan alat ini diharapkan menambah akuntabilitas perlombaan selama ajang MTQ,” ucap Khoiruddin.

Ketiga, e-Maqra. Aplikasi ini dikembangkan sebagai alat pengacak soal dan bahan bacaan (maqra) agar bisa dilakukan secara lebih transparan dan akurat. “Dengan e-Maqra semua bisa saling melihat hasil pilihan soal dan bahan bacaan setiap peserta,” jelasnya.

Keempat, Aplikasi Musabaqah. Selain e-Maqra, aplikasi lain yang disiapkan dalam MTQN di Sumatera Utara tahun ini adalah aplikasi musabaqah. Ini merupakan alat bantu penilaian MTQ yang mampu memeriksa dan mengoreksi interval nilai dewan hakim secara otomatis. Selain itu, aplikasi ini juga akan menampilkan ranking atau urutan nilai peserta sesuai dengan kaidah bidang penilaian.

“Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fungsi pemeriksaan sidik jari peserta,” ungkap Khoiruddin.

Inovasi kelima adalah dibukanya layanan publik selama penyelenggaraan MTQ.

Mulai dari Medan, MTQ tidak semata menjadi ajang kompetisi membaca dan memahami Alquran. Lebih dari itu, Kementerian Agama menghadirkan sejumlah layanan keagamaan untuk memudahkan akses masyarakat.

“Layanan yang akan kami buka selama MTQ antara lain: konsultasi pernikahan, zakat dan wakaf, serta layanan pemberantasan buta huruf Alquran,” kata Khoiruddin.

Khoiruddin berharap, inovasi baru gelaran MTQN 27 di Sumatera Utara ini dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan. Dengan demikian, selain syiar Islam, MTQ juga bisa menjadi wahana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kitab suci Alquran. (kn)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *