MONITORKEADILAN.COM, BANDUNG — PT Pindad (Persero) menciptakan inovasi dengan memproduksi Filling Machine Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis (AMH-O). Direktur perusahaan plat merah itu, Abraham Mose, berencana mengekspor AMH-o ke beberapa negara, terutama India dan Pakistan.
Dalam launching AMH-O yang dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di PT Pindad (Persero) Kota Bandung, Sabtu (15/9/2018), rencana ekspor akan diawali dengan penentuan harga.
Abraham hanya menegaskan, AMH-O akan dijual 60 hingga 50 persen di bawah harga import. Saat ini barang serupa diimpor dengan harga Rp 15 hingga Rp 17 juta perunit.
Saat ini AMH-O diproduksi sebanyak 20 unit. Kelak jika ekspor terjadi, Pindad mampu memproduksi sebanyak 100 unit sehari.
Menteri Perdagangan Enggartiasto optimis mesin produksi Pindad itu akan diterima pasar. Sebab menurutnya, harga yang rendah namun memiliki kualitas bagus akan membuat mesin terjangkau oleh retail minyak goreng, mulai dari warung tradisional, warung modern, koperasi dan pelaku usaha menengah.
“Ini inovatif sekali, higienisnya dan semua bisa di hitung. Berapa liter minyak goreng dan berapa harganya itu semua bisa di hitung. Dengan mesin seperti ini bisa masuk ke warung-warung,” ungkap Enggar.
Menteri Perdagangan meminta agar Pindad melibatkan swasta sebagai distributor penjualan AMH-O. “Ini sesuai dengan konsep pemerataan ekonomi. Jadi penjualannya tidak boleh dikuasai oleh satu perusahaan atau BUMN saja, harus ada sinergitas dengan pihak swasta,” ujar Enggar di lokasi peluncuran, di gedung Kresna, kantor pusat PT Pindad (Persero).
Hasil kerjasama BUMN
Hasil karya dalam negeri ini merupakan hasil kerjasama BUMN antara PT Pindad (Persero) dengan PT Rekayasa Engineering (RE) yang merupakan anak perusahaan PT Rekayasa Industri (Rekind), yang bergerak di bidang engineering services.
Konsep design awal AMH-o dibuat oleh RE dan disempurnakan oleh Pindad yang berpengalaman dalam membuat peralatan non militer melalui Direktorat Bisnis Industrial.
Kerja sama dalam rangka sinergi BUMN telah melahirkan mesin yang dirancang selain untuk menjaga higienitas minyak goreng eceran dan mereduksi pemakaian kantong plastik juga meningkatkan margin pedagang eceran.
AMH-o dibuat dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor 9/MDAG/PER/2/2016 yang mewajibkan peredaran minyak goreng curah menggunakan kantong kemasan sederhana.
Sistem kerja AMH-o adalah menyalurkan minyak goreng dalam jeriken ukuran 18 atau 25 liter sesuai dengan merek dagang Produsen ke kantong kemasan dalam beberapa takaran mulai dari 250, 500 sampai 1.000 ml, melalui filling oil system yang terdiri dari pompa, pipa flexible, katup solenoid dan flow meter. (kn)
Komentar